Penulis : Ajun Ally
Infosekitar.com [Magetan] - Angin sepoi-sepoi berhembus pelan menerpa kawasan obyek Wisata Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Sejak, Jum'at (31/7/2009) sore, para wisatawan lokal maupun mancanegera terus berdatangan di kawasan wisata yang berada di lereng Gunung Lawu itu.
Deretan hotel dan wiswa melati hingga berkelas, menghiasi kawasan Telaga Sarangan yang berada di atas ketinggian sekitar 1500 dari permukaan air laut.
Namun, di balik keramaian dan keindahan obyek Wisata Telaga Sarangan, menyimpan banyak misteri dari berbau klenik maupun fakta peristiwa yang baru terjadi belum lama ini.
Meski peristiwa mutilasi itu tidak asing lagi di telingga pedagang kaki lima, tukang parkir, pengelola hotel maupun wisma dan masyarakat setempat.
Tapi, hingga ini--masih berdampak pada pemasukan salah satu hotel yang berada di Jalan Telaga Sarangan 191 atau 200 meter dari Telaga Sarangan.
"Sejak ada kejadian mutilasi di kamar nomor 3, tidak ada tamu lagi yang mau nginap di sini. Padahal, tarif kamar sengaja diturunkan," kata Midjan (67), penjaga Hotel Pantes saat ditemui Infosekitar.com, Minggu (2/8/2009).
Akibatnya, tempat penginapan ini--bagaikan tinggal nama. Sebelum ada kejadian mutilasi yang menewaskan Ayu Wulandari (20)--mahasiswi STIKES ICME Jombang, wisma ini ramai dikunjungi para wisatawan.
Setiap tamu yang datang, mereka hanya bertanya dan melihat-lihat kamar yang pernah digunakan untuk mencekik, membenturkan kepala hingga memutilasi Ayu Wulandari.
Meski kejadiannya di kamar 3, namun berdampak pada 14 kamar hotel dan wisma lainnya. Usai tanya soal mutilasi, banyak tamu yang keluar untuk mencari penginapan lain.
Pernah ada pasangan tamu dari luar Magetan, sebenarnya tidak tahu kalau peristiwa mutilasi di Hotel Pantes.
"Tapi, begitu melihat garis polisce terbentang di depan kamar 3, tamu pasangan muda-mudi itu minta check out saat itu juga," tuturnya.
Ia mengatakan tamu terakhir menginap di Hotel Pantes, Sabtu (11/7/2009) lalu, yakni sepasangan muda-mudi dari luar Kota Madiun. Bahkan, sepasang tamu tersebut--memilih kamar nomor 3, yang pernah digunakan bermalam Gilang Maulana (22)--tersangka mutilasi dengan almarhumah Ayu Wulandari.
Lalu, Minggu (12/7/2009) sore, tamu dari luar kota itu Check In sembari menyerahkan kunci dan mengambil Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kantor Hotel Pantes. Tamu itu mengaku tidak bisa tidur.
"Kalaupun bisa tidur, kata mereka diawali dengan rasa gelisah dan bermimpi sangat menakutkan. Tapi, saya tidak menanggapi serius," paparnya.
Midjan menambahkan, sejak sepasang tamu itulah sebanyak 15 kamar dan wisma hotel tempat kerjanya mengalami keterpurukan pendapatan. Sebenarnya, ia sudah mengusulkan kepada pemilik hotel segera diperbarui. Misalnya, cat tembok atau pemugaran bentuk kamar.
"Syukur-syukur, diadakan selamatan atau kirim doa biar arwah almarhumah Ayu Wulandari tenang," tandasnya.**
Infosekitar.com [Magetan] - Angin sepoi-sepoi berhembus pelan menerpa kawasan obyek Wisata Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Sejak, Jum'at (31/7/2009) sore, para wisatawan lokal maupun mancanegera terus berdatangan di kawasan wisata yang berada di lereng Gunung Lawu itu.
Deretan hotel dan wiswa melati hingga berkelas, menghiasi kawasan Telaga Sarangan yang berada di atas ketinggian sekitar 1500 dari permukaan air laut.
Namun, di balik keramaian dan keindahan obyek Wisata Telaga Sarangan, menyimpan banyak misteri dari berbau klenik maupun fakta peristiwa yang baru terjadi belum lama ini.
Meski peristiwa mutilasi itu tidak asing lagi di telingga pedagang kaki lima, tukang parkir, pengelola hotel maupun wisma dan masyarakat setempat.
Tapi, hingga ini--masih berdampak pada pemasukan salah satu hotel yang berada di Jalan Telaga Sarangan 191 atau 200 meter dari Telaga Sarangan.
"Sejak ada kejadian mutilasi di kamar nomor 3, tidak ada tamu lagi yang mau nginap di sini. Padahal, tarif kamar sengaja diturunkan," kata Midjan (67), penjaga Hotel Pantes saat ditemui Infosekitar.com, Minggu (2/8/2009).
Akibatnya, tempat penginapan ini--bagaikan tinggal nama. Sebelum ada kejadian mutilasi yang menewaskan Ayu Wulandari (20)--mahasiswi STIKES ICME Jombang, wisma ini ramai dikunjungi para wisatawan.
Setiap tamu yang datang, mereka hanya bertanya dan melihat-lihat kamar yang pernah digunakan untuk mencekik, membenturkan kepala hingga memutilasi Ayu Wulandari.
Meski kejadiannya di kamar 3, namun berdampak pada 14 kamar hotel dan wisma lainnya. Usai tanya soal mutilasi, banyak tamu yang keluar untuk mencari penginapan lain.
Pernah ada pasangan tamu dari luar Magetan, sebenarnya tidak tahu kalau peristiwa mutilasi di Hotel Pantes.
"Tapi, begitu melihat garis polisce terbentang di depan kamar 3, tamu pasangan muda-mudi itu minta check out saat itu juga," tuturnya.
Ia mengatakan tamu terakhir menginap di Hotel Pantes, Sabtu (11/7/2009) lalu, yakni sepasangan muda-mudi dari luar Kota Madiun. Bahkan, sepasang tamu tersebut--memilih kamar nomor 3, yang pernah digunakan bermalam Gilang Maulana (22)--tersangka mutilasi dengan almarhumah Ayu Wulandari.
Lalu, Minggu (12/7/2009) sore, tamu dari luar kota itu Check In sembari menyerahkan kunci dan mengambil Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kantor Hotel Pantes. Tamu itu mengaku tidak bisa tidur.
"Kalaupun bisa tidur, kata mereka diawali dengan rasa gelisah dan bermimpi sangat menakutkan. Tapi, saya tidak menanggapi serius," paparnya.
Midjan menambahkan, sejak sepasang tamu itulah sebanyak 15 kamar dan wisma hotel tempat kerjanya mengalami keterpurukan pendapatan. Sebenarnya, ia sudah mengusulkan kepada pemilik hotel segera diperbarui. Misalnya, cat tembok atau pemugaran bentuk kamar.
"Syukur-syukur, diadakan selamatan atau kirim doa biar arwah almarhumah Ayu Wulandari tenang," tandasnya.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar